Minggu, 28 Februari 2010

Mother Theresia

Terlahir dengan nama Agnes Gonxha yang berarti Kuncup Bunga dari keluarga harmonis dan bahagia Bojaxhiu, tanggal 26 Agustus 1910 di Skopje, Albania. Ayahnya adalah seorang yang memiliki semangat hidup besar dan aktif di bidang politik. Ibunya bijaksana dan berkepribadian kuat, sangat disiplin namun baik hati. Agnes lahir dalam keluarga penganut katolik yang saleh. Sang ibu sedapat mungkin membawa anak-anaknya untuk menghadiri misa pagi, mengajari anak-anaknya berdoa dan menolong orang-orang yang kehidupannya tidak sebaik mereka. Ternyata inilah "benih" yang tersemai dalam hati Agnes, untuk suatu saat dalam hidupnya dia memilih suatu keputusan yang radikal bagi Tuhan, yaitu menjadi sahabat bagi mereka yang termiskin dalam arti sesungguhnya.Usia 18 tahun Agnes mengambil keputusan bulat menjadi biarawati untuk melakukan pekerjaan misi di India, membaktikan diri bagi kaum miskin. Agnes masuk dalam ordo "Sister of Loreto". Tanggal 6 Januari 1929 tiba di India dan 4 bulan kemudia (23 Mei 1929) Agnes menjadi novis dan mengganti namanya menjadi TERESA (nama seorang biarawati Perancis dari ordo Karmelit yang menjalani masa hidupnya yang pendek di sebuah biara di Lisieux). 24 Mei 1931 suster Teresa mengucapkan kaulnya, kemudian ia ditugaskan ke Darjeeling, kota diperbukitan kaki Himalaya untuk mengajar di sekolah biara Loreto sambil membantu di rumah sakit. Itulah bekal yang ia dapatkan sebelum akhirnya 100% mengabdikan diri bagi mereka yang terabaikan. Selanjutnya ia dipindahkanke Entally, sebuah perkampungan kumuh disisi timur kota. Setelah mengucapkan kaul kekalnya pada tanggal 14 Mei 1937, ia diangkat menjadi kepala sekolah St. Mary's School.Setelah hampir 19 tahun tinggal di lingkungan biara sebagai novis, suster Teresa semakin merasa tidak sejahtera melihat suatu kontradiksi antara lingkungan di dalam dan di luar biara. Hatinya mulai terketuk, teringat apa yang menjadi kerinduannya yang paling dlam. Tahun 1943 Benggala dilanda bencana kelaparan, 5 juta orang meninggal dunia dan banyak yang mengungsi ke Calcutta. Jalan-jalan penuh dengan orang yang kelaparan dan sekarat. Tahun 1946 terjadi huru hara besar dan tindak kekerasan akibat bentrokan golongan Islam dan Hindu, lebih dari 4000 orang terbunuh dalam 5 hari.

Sebulan sesudah terjadinya peristiwa itu, suster Teresa mendapatkan peneguhan akan panggilannya dan ia yakin bahwa Tuhan menghendaki ia melakukan sesuatu yang baru, sesuatu yang teramat penting. Tanggal 10 September 1946 itulah disebut sebagai "inspiration day". Saat itu ia berusia hampir 40 tahun, ia sangat yakin bahwa Tuhan menghendaki ia turun kejalan-jalan kota Calcutta, hidup dan bekerja di tengah-tengah kaum termiskin di kawasan kumuh yang terletak di luar tembok biara. Tuhan menghendaki agar ia bukan saja melepaskan kedudukannya selaku kepala sekolah, tetapi meninggalkan sekolah, minggalkan ordonya, meninggalkan tembok-tembok biara yang melindunginya.

Tanggal 8 Agustus dengan berbekal selembar busana sari (terbuat dari kain katun murah berwarna putih dengan garis-garis biru dipinggirnya yang merupakan pakaian wanita Benggali golongan miskin) serta sebuah salib kecil dan sebuah rosario, suster Teresa memulai misinya. Lewat belajar di Medical Mission Sisters Patna, sekitar 240 mil dari Calcutta, suster Teresa belajar tentang cara-cara merawat kaum miskin. Membantu di The Holy Family Hospital sangat menolong dan membekalinya untuk belajar menangani persalinan, bedah juga keahlian sebagai perawat, tenaga laboratorium dan ahli gizi. Ia membantu mengurus mereka yang sakit kolera, cacar, juga mereka yang sekarat karena terlantar dan miskin. Membangun hubungan dengan mereka yang dilayani.adalah jembatan untuk suster Teresa memahami dan ikut menjalani kehidupan mereka.Awalnya radikalisme suster Teresa sangat luar biasa karena dia hanya makan nasi dan garam, tapi atasnasehat para suster, ia mulai memperhatikan makanan dan gizi, supaya badannya kuat dan semakin banyak hal yang dapat ia kerjakan. Maka begitu ada beberapa gadis yang mulai membantu misinya, suster Teresa meminta mereka sarapan dulu sebelum mereka bekerja. Juga baju sari yang mereka pakai harus dicuci dan diganti setiap hari kadang-kadang 2x sehari. Pelayanan suster Teresa sangat terasa warna kewanitaannya. Bukan hanya radikal tetapi tetap memiliki sentuhan dan pemikiran seorang wanita yang memperhatikan hal-hal yang sangat sehari-hari (pakaian, makanan dan sebagainya).

5 orang suster yang memulai misi ini (Congregation of the missionaries of charity) adalah: suster Teresa, Subashini Das menjadi suster Agnes, Magdalena menjadi suster Gertrude (keduanya adalah mantan murid dari suster Teresa), suster Dorothy dan suster Margaret Mary. Dalam menjalankan misinya para suster dari ordo cinta kasih inidikenal sebagai suster yang tabah, ramah dan periang. Setiap suster memiliki "harta" sebagai berikut: 3 perangkat sari (satudipakai, satu dicuci dan satu lagi ditambal), sepasang sandal, 2 pasang pakaian dalam, seuntai rosario dan sebuah salib kecil yang disematkan kebagian bahu kiri sarinya. Pakaian dalam mereka sering kali terbuat dari karung-karung gandum bekas yang harus dicuci dulu sampai sekitar sepuluh kali, sampai sudah cukup lunak agar bisa dipakai.

Suster Teresa sangat cermat, dia mengatur segala sesuatu termasuk bagaimana supaya para suster yang membantunya tetap bisa belajar, bekerja dan beristirahat. Selain itu ia menyusun anggaran dasar ordo yang dipimpinnya dan menyerahkannya kepada uskup agung. Pada 7 Oktober 1950 ordo misionaris cinta kasih memperoleh pengakuan dari gereja katolik dengan persetujuan Paus.

Begitu cintanya suster Teresa pada India maka ia pun memutuskan untuk menjadi warga negara India, sehingga makin menyatulah jiwanya dengan panggilan yang Tuhan taruh dalam hidupnya. Tahun 1979 suster Teresa menerima hadiah penghargaan nobel untuk perdamaian. Tahun 1965 Paus Paulus VI mengizinkan ordo ini berkarya diluar India, sejak saat itu Tuhan membawa pelayanan iniberkembang keseluruh dunia. Suster Teresa "menularkan" teladan untuk mengasihi mereka yang miskin dan terbuang dengan cinta kasih. Karyanya tidak pernah habis untuk dibicarakan dan menginspirasi banyak orang untuk mengikuti teladannya.(aa)

disarikan dari buku: Mereka yang berjasa bagi dunia - Bunda Teresa, Charlotte Gray - Gramedia

Read more...

Musisi

" Musisi menggunakan waktu untuk membuat simfoni, Keluarga menggunakan waktu untuk membuat Harmoni "

Dr. Edwin L Cole

Read more...

Berdoalah

BERDOALAH untuk memperoleh Kebiasaan Berdoa
BERDOALAH sampai saudara dapat Berdoa....
kata-kata ini saya dapat dari abba love ministry

Read more...

Sabtu, 27 Februari 2010

Meja Kayu

Suatu ketika, seorang kakek yang sudah sangat tua harus tinggal bersama dirumah anaknya. Selain itu, tinggal pula menantu, dan cucunya yang berusia

6 tahun. Tangan orangtua ini sudah begitu rapuh, dan sering bergerak tak menentu. Penglihatannyapun sudah sangat buram, dan berjalannyapun sudah tertatih-tatih. Keluarga ini biasa makan bersama di ruang makan. Namun, sang kakek yang sudah pikun ini sering mengacaukan segalanya. Tangannya yang bergetar dan mata yang rabun, membuatnya susah untuk menyantap makanan.

Sendok dan garpu kerap jatuh. Saat si orangtua ini meraih gelas, segera saja air yang ada didalamnya tumpah membasahi taplak meja makan.

Anak dan menantunya pun menjadi gusar. Mereka merasa direpotkan dengan semua ini. "Kita harus lakukan sesuatu, " ujar sang Istri. "Aku sudah bosan membereskan semuanya untuk orang tua ini." Lalu, kedua suami-istri ini pun sepakat untuk membuatkan sebuah meja kecil di sudut ruangan. Disana, sang kakek akan duduk untuk makan sendirian, saat semuanya menyantap makanan.

Karena sering memecahkan piring, anak dan menantunya juga sepakat untuk memberikan mangkuk kayu untuk si Kakek tua ini. Saat keluarga itu sibuk dengan makan malam, mereka sering mendengar isak tangis sang kakek dari sudut ruangan. Terlihat juga airmata yang tampak mengalir dari gurat keriput mata si kakek tua itu. Akan tetapi, hal ini sama sekali tidak menyentuh hati anak dan manantunya, malah selalu saja, kata yang keluar dari anak dan menantunya ini adalah omelan agar ia tak menjatuhkan makanan lagi.

Cucu si kakek tua yang baru berusia 6 tahun ini sering dibuat tertegun memandangi semua perlakuan orangtuanya. Sampai pada suatu malam, ayah sianak ini tanpa sengaja melihat anaknya yang sedang bermain dengan peralatan kayu.

Dengan lembut ditanyalah anak itu. " Sayang Kamu sedang membuat apa …?".

Lalu dengan lugunya anak ini menjawab, "Aku sedang membuat meja kayu untuk makan ayah dan ibu nanti kelak kalo aku sudah besar.

Meja itu nanti akan kuletakkan di sudut sana, dekat tempat kakek biasa makan." Sambil tersenyum anak itu segera melanjutkan permainannya. Sungguh jawaban anak ini telah membuat kedua orangtuanya sangat terpukul. Suara mereka tiba-tiba berubah menjadi parau; Mulut mereka terkunci rapat; dan tak mampu berkata-kata lagi. Lalu, perlahan-lahan airmatapun mulai menitik membasahi kedua pipi suami istri ini. Walau tak ada kata-kata yang terucap, tapi mereka kini benar-benar telah menyadari, ada sesuatu yang salah yang telah mereka lakukan pada orang tua mereka. Maka pada malam itu juga, mereka menuntun tangan orangtunya untuk kembali makan bersama di meja makan. Tak ada lagi omelan yang keluar saat ada piring yang jatuh, makanan yang tumpah atau taplak yang ternoda. Kini, mereka bisa makan bersama lagi di meja utama dengan bahagia.

NB : waktu baca artikel ini, saya diingetin lagi sama suatu ayat yang sangat terkenal

Keluaran 20:12
"Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu."
Gua dapat dari Ray Stephan Muljana

Read more...

Membuat Tampilan Jumlah Pengunjung di Blog

Nah sekarang saya akan coba memberikan cara mudah untuk memasang hit counter yang gunanya untuk mengetahui berapa orang yang telah mengunjungi blog kita dan juga untuk mengetahui berapa pengunjung yang lagi membuka blog kita. Langkah-langkahnya adalah:

- kunjungi http://www.basicstat.com/








-kemudian pilih jenis tampilannya dan klik “generated code”
-setelah itu tinggal meng-copy code yang ada dibawahnya. seperti pada gambar. Untuk meletakannya ke blog sama seperti meletakkan shoutbox pada edisi lalu. yaitu tinggal “tambah gadget” dan pastekan code tadi. Copykan kedua kode tadi untuk memperoleh tampilan yang lebih menarik.

Read more...

Jumat, 26 Februari 2010

Mau tau siapa yang menjiplak Artikle Blogmu?

Dj
Pada Situs ini dapat mengetahui siapa yang telah menjiplak artikel di blog kita. Caranya cukup mudah, gak perlu mendaftar, tinggal taruh alamat/URL blogmu trus pencet tombol "GO", tinggal tunggu bentar trus langsung keluar siapa yang ngambil ato yang copy paste artikel blogmu. Kalo untuk mengetahui siapa yang menjiplak artikel2 atau postingan2 tertentu maka yg kamu masukkan ke sana adalah link dari judul postinganmu, jadi nanti akan ketahuan siapa yang menjiplak postinganmu tersebut.

Tapi sayang untuk yang versi gratis kita hanya bisa mengetahui beberapa aja, jadi gak bisa mengetahui semua yang ngopy paste blog kita. Tapi lumayan kan buat mengintip dikit. he..he.. . OK bagi yang pengen tahu nih alamatnya http://www.copyscape.com, langsung datengin aja tuh kesana.

Read more...

Senin, 22 Februari 2010

Kolektibilitas

Kolektibilitas adalah Suatu pembayaran Pokok atua Bunga Pinjaman oleh nasabah sebagaimana terlihat tata usaha bank berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No.32/268/KEP/DIR tanggal 27 Februari 1998, maka kredit dibedakan menjadi :
1. Lancar ( Pass ) apabila menurut criteria :
a. Pembayaran angsuran pokok dan bunga tepat waktu.
b. Memiliki Mutasi rekenin yang katif.
c. Bagian dari kredit yang dijamin dengan uang tunai.
2. Kurang Lancar ( Substandard ) apabila memenuhi criteria :
a. Terdapat tunggakan angsuran POkok dan Bunga yang telah melampaui 90 hari.
b. Frekuensi mutasi rendah.
c. Terjadi pelanggaran terhdap kontrak yang telah di janjkan lebih dari 90 hari
d. Terjadi Mutasi masalah keuangan yang dihadapi debitur.
e. Dokumentasi pinjaman lemah.
3. Diragukan (Doubfull) apabila memnuhi criteria :
a. TErdapat tunggakan angsuran pokok atau bunga yang telah melampaui 180 hari.
b. Terjadinya wanprestasi lebih dari 180 hari.
c. Terjadi cerukan yang bersifat permanen.
d. Terjadi Kapitalisasi buna
e. Dokumentasi hukum yang lemah baik untuk perjajian maupun Pengikat pinjaman.
4. Macet ( Loss ) apabila memenuhi criteria :
a. Terdapat tunggakan angsuran pokok yang telah mencapai 270 hari hari.
b. Kerugian operasional di tuntut dengan pinjmaan baru
c. Dari segi hokum maupun kondisi pasar. Jaminan tidak dapat di cairkan pada niai wajar

Read more...

Jumat, 19 Februari 2010

Fungsi if di Excel

Yang saya sukai dari Excel adalah kemampuan logika sederhananya. Contoh klasik misalnya pada saat membuat raport. Kita bisa bikin beberapa kolom berisi nilai per mata pelajaran, lalu dibuat rata-ratanya. Nah, sekarang menentukan apakah pemilik raport ini akan naik kelas atau tidak.
Aturannya, jika rata-rata di atas 6, maka naik kelas, di bawah 6 maka tidak naik kelas. Tentu mudah membuat rumusnya dengan excel. Misalkan nilai rata-rata ada di sel A10, maka rumusnya:
=IF(A10>=6,"Naik","Tidak Naik")
Kita lihat lagi rumus di dalam kurung. A10>6 maksudnya syarat bahwa sel A10 lebih besar dari 6. Berikutnya, setelah koma, kita masukkan kategori “Naik”, jika sel A10 memang lebih besar dari 6. Perhatikan bahwa untuk membuat pernyataan dalam bentuk teks, gunakan tanda petik. Kemudian, setelah tanda koma, kita berikan kategori “Tidak Naik”. Kategori ini akan muncul bila ternyata sel A10 nilainya kurang dari 6.
Contoh ini mungkin terlalu sederhana. Bagaimana jika ada syarat lain, misalnya nilai pelajaran Agama harus di atas 7? Jangan khawatir, excel masih bisa menulis rumus untuk ini.
Katakanlah nilai pelajaran agama ada di sel A2. Maka kita paksa Excel berpikir: sel A10 harus di atas 6. Kalau ya, lihat set A2, harus di atas 7. Kalau ya, berarti naik, kalau tidak berarti tidak naik. Nah, begini cara kita mengajari Excel:
=IF(A10>=6,(IF(A2>=7,"Naik","Tidak Naik")),"Tidak Naik")
Ribet? Ya, memang. Bagaimana kalau syaratnya diperbanyak menjadi 3 atau lebih? Misalnya, selain pelajaran Agama di sel A2, pelajaran Bahasa Indonesia (sel A3) juga harus lebih besar dari 6.
Ada cara lain yang lebih mudah dibaca, pakai operator AND. Perhatikan contoh berikut:
=IF(AND(A2>=7,A3>=6,A10>=6),"Naik","Tidak Naik")
Masih memakai fungsi IF, hanya sekarang kita pakai tambahan AND. Semua syarat di dalam tanda kurung () setelah AND, harus terpenuhi semua, baru dinyatakan Naik, jika salah satu saja tidak terpenuhi, akan dinyatakan Tidak Naik.
Gampang to? Anda bisa bereksperimen dengan opsi OR jika sedang iseng. Selamat berjuang

Read more...

Kamis, 18 Februari 2010

Kredit Tanpa Agunan dan Ilusi Bunga Flat

Banyak sekali Kredit Tanpa Agunan (KTA) yang di berikan kepada masyarakat. Saking gencarnya, hingga dalam satu bulan, kita bisa menerima telpon dua atau tiga kali.saya jadi teringat akan suatu kejadian di bulan Oktober tahun lalu ketika saya diberikan sebuah “PR” oleh orang tua saya. Saya diminta untuk membantu mengurus penyelesaian hutang bank salah satu karyawan kami. Jumlah hutang karyawan itu kepada berbagai bank mencapai lebih dari Rp 40 juta, terdiri dari hutang KTA dan kartu kredit. Dengan gaji pokoknya yang hanya Rp 1,2 juta per bulan tentunya situasi karyawan tersebut bagaikan sebuah mimpi buruk, terlebih mengingat kondisi karyawan tersebut yang sudah ada tanggungan (istri dan 1 anak)

Akhir-akhir ini, fasilitas KTA bagi banyak orang menjadi “jalan keluar” untuk memenuhi kebutuhan belanjanya, entah apakah itu utk belanja konsumsi ataupun belanja usaha. ‘Getolnya’ bank-bank dalam menawarkan KTA ditambah dengan meluasnya sifat konsumerisme serta rendahnya pemahaman masyarakat tentang instrumen hutang membuat saya agak mengkhawatirkan ekses negatif yang mungkin timbul di masa depan.
Di dunia “perhutangan”, KTA termasuk ke dalam kategori unsecured debt (lawannya adalah secured debt). Dalam unsecured debt, hutang yang diberikan tidak “terkait” dengan barang jaminan apapun, sehingga tentunya resiko yang ditanggung oleh si pemberi hutang lebih besar.

Seperti kita tahu, dalam investasi berlaku hukum “resiko sebanding dengan prospek keuntungan”, dan tentunya KTA juga tidak luput dari hukum ini. Karena resiko yang ditanggung oleh pemberi hutang lebih tinggi, orang-orang yang menggunakan KTA pun harus “membayar lebih mahal” dalam bentuk bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan hutang tipe “secured debt” (dimana kita harus memberikan barang jaminan kepada bank).
Beban bunga yang lebih tinggi (dan bisa sangat mencekik ini) yang menjadi alasan mengapa pada umumnya Financial Planner selalu menyarankan untuk sebisa mungkin menghindari “unsecured debt” seperti KTA.

Salah satu hal yang membuat banyak orang tertarik untuk mengambil KTA adalah Ilusi bunga Flat. Satu hal yang saya sayangkan adalah masih banyak orang yang belum memahami apa itu bunga flat, sehingga saya kerap mendengar kalimat seperti “Ambil KTA aja, bunganya cuma 2% sebulan“. Sistem bunga Flat yang umumnya dipakai untuk KTA, memang menimbulkan ilusi bahwa bunga yang kita bayar tidak terlalu mahal, padahal kenyataannya tidak demikian.
Dalam sistem bunga Flat, bunga yang kita bayar diperhitungkan atas nilai awal hutang kita. Misalkan kita berhutang Rp 10 juta, maka besarnya bunga yang kita bayar itu selalu dihitung berdasarkan angka 10 juta ini, bahkan jika kita sudah mencicil sebagian dari 10 juta itu. Ini berbeda dengan sistem bunga “normal” (efektif) di mana besarnya bunga yang harus kita bayar itu dihitung berdasarkan kepada sisa hutang kita. Jika kita berhutang Rp 10 juta, tetapi sudah kita cicil Rp 1 juta, maka bunga yang kita bayar hanyalah bunga atas Rp 9 juta.
Perbedaan di atas menimbulkan selisih yang besar antara bunga flat dan bunga efektif. Sebagai contoh, jika kita mengambil KTA tempo 1 tahun dengan bunga “cuma” 2%/bulan (24%/thn), bunga efektif yang harus kita bayar sebenarnya adalah sebesar kurang lebih 42%. Dengan tingkat bunga seperti ini, tidaklah mengherankan jika institusi perbankan begitu bernafsu meminjamkan uangnya kepada kita dalam bentuk produk KTA ini (bandingkan dengan bunga deposito yang kita terima jika kita “meminjamkan” uang kita kepada bank).

Setiap kali kita ditawarkan hutang (untuk apapun juga) dengan sistem bunga flat, ada baiknya jika kita menghitung berapa sebenarnya bunga efektif yang kita bayar. Secara kasar, biasanya jika suku bunga flat diubah menjadi suku bunga efektif, maka besarnya kira kira akan menjadi hampir 2 kali lipat (lihat kembali contoh di atas)
Untuk mengkonversi bunga flat menjadi bunga efektif dengan lebih tepat, untuk teman-teman yang “tidak ada waktu” untuk menghitung secara manual, bisa menggunakan berbagai kalkulator online seperti yang tersedia di sini.
Pertama-tama masukkan nilai pinjaman, suku bunga FLAT, tipe pinjaman (FLAT) serta lama pinjaman (dalam bulan). Misalkan saja kita masukkan nilai pinjaman 100 juta, suku bunga flat 8%/thn, serta lama pinjaman 24 bulan. Maka hasil yang diberikan oleh kalkulator itu adalah : Total Amount Repayable (jumlah total pembayaran) = 116 juta dan cicilan perbulan 4.833.333.
Selanjutnya untuk mengetahui berapa sebenarnya bunga efektif yang kita bayar, maka kita lakukan sekali lagi penghitungan. Nilai pinjaman tetap 100 juta, tipe pinjaman diganti ke Compound, lama pinjaman tetap 24 bulan. Karena kita justru sedang mencari tahu berapa tingkat suku bunga efektif, maka kita tidak mengetahui berapa suku bunga efektif yang harus dimasukkan. Untuk mencari besarnya suku bunga ini, kita akan memakai metode “trial and error” (meskipun “trial and error” tetapi tidak membutuhkan waktu lama).
Utk percobaan pertama, masukkan saja misalnya suku bunga compound=16% (dua kali lipat dari suku bunga flat). Hasil yang kita dapatkan : Total Amount Repayable = 117 juta+ dan cicilan bunga per bulan = 4.896.311. Angka ini lebih besar daripada angka 116 juta pada penghitungan suku bunga flat. Oleh karena itu, kita turunkan sedikit angka suku bunga compound itu, misalnya menjadi 15%. Hasil baru yang kita dapatkan akan menurun menjadi 116,367 juta. Kecilkan terus suku bunga compound hingga hasil yang kita dapat = 116 juta, yang akan didapat pada tingkat suku bunga compound 14,68%. Dengan demikian berarti bahwa suku bunga flat di atas (8% selama 24 bulan) adalah sama dengan bunga efektif sebesar 14,68%.

Read more...

Rabu, 17 Februari 2010

10 ALASAN BAIK MENGAPA KITA PERLU BERDOA DENGAN TEKUN

1. Mengurangi stress yang ditimbulkan oleh beraneka ragam persoalan hidup yang kita alami mereka yang suka malas berdoa akan lebih mudah untuk mengalami stress

2. Menurunkan tingkat emosi atau kemarahan mereka yang lebih sering berdoa akan lebih mampu mengendalikan diri dalam hal emosi dan kemarahan mereka yang sedang mau marah dan kemudian berdoa niscaya emosinya menjadi stabil

3. Mengurangi bahkan menghilangkan rasa putus asa mereka yang tekun berdoa akan memiliki kemampuan lebih untuk tidak mudah putus asa saat berada dalam kegagalan dibanding mereka yang jarang bahkan sama sekali malas berdoa

4. Meningkatkan ketegaran hati mereka yang lebih tekun berdoa akan lebih tegar menghadapi peristiwa-peristiwa yang terjadi di luar yang dikehendakinya bahkan peristiwa pahit sekalipun

5. Meningkatkan daya tahan tubuh dari penyakit-penyakit yang disebabkan gangguan psikis dengan ketekunan dalam berdoa, seseorang akan memiliki daya tahan secara fisik karena mampu untuk menghadapi dan menjalani kehidupan dengan segala peristiwanya dalam terang Kehendak Allah, sehingga tubuh tidak menjadi mudah lemah karena beban pikiran dan pekerjaan (bhs Jawa Nrimo)

6. Membuat orang menjadi lebih terbuka terhadap kelemahan dan kekurangan sesama mereka yang tekun berdoa dengan baik memiliki sikap yang lebih terbuka terhadap sesamanya karena ia akan terbantu dalam doa-doanya untuk menyadari juga kelemahan-kelemahan nya sendiri

7. Meningkatkan daya cinta kasih kepada diri sendiri dan orang lain ketekunan dalam doa membuat seseorang memiliki relasi intim dengan Tuhan Allah. Allah sendiri adalah kasih maka mereka yang tekun berdoa niscaya memiliki daya cinta kasih yang lebih kepada diri sendiri dan sesamanya. Mereka yang terjerumus dalam narkoba pastilah orang yang tidak tekun berdoa karena tidak mampu mencintai dan mengasihi diri sendiri

8. Meningkatkan kemampuan dalam mengembangkan diri. Seseorang yang dalam hidupnya tekun untuk berdoa akan memiliki kekuatan dan kemampuan untuk mengembangkan diri dengan lebih maksimal, karena ia akan semakin memahami talenta-talenta yang Tuhan berikan dan bagaimana seharusnya dikembangkan

9. Menjadikan yang tidak baik menjadi baik setiap orang yang tekun berdoa akan memiliki kemampuan untuk merubah yang tidak baik menjadi baik, dibandingkan mereka yang malas berdoa justru menjadikan yang baik menjadi buruk

10. Layak menerima keselamatan. Dengan berdoa tekun seseorang mendapatkan kesempatan untuk semakin kuat dan bahkan karena relasinya yang baik dengan Allah selagi di dunia ini ia juga akan mengalami yang sama kelak di keabadian

Read more...

Selasa, 09 Februari 2010

Antara Asuransi Kredit dengan Penjamin Asuransi Kredit

Kalangan pelaku industri asuransi, khususnya asuransi kerugian (general insurance) akhir-akhir ini disibukkan dengan keluarnya Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 124/PMK.010/2008 tentang Penyelenggaraan Lini Usaha Asuransi Kredit dan Suretyship dimana salah satu point penting yang tercantum dalam PMK tersebut adalah mengenai aturan modal sendiri minimum Rp 250 Milyard.
Penulis tidak akan membahas aturan modal minimum tersebut namun penulis hanya akan memfokuskan pembahasan pada definisi asuransi kredit (credit insurance), penjaminan kredit (credit guarantee), dan asuransi penjaminan kredit (credit guarantee insurance). Tinjauan ini tentu saja lebih banyak bersifat teoritis dan semata-mata merupakan pendapat pribadi penulis.
Asuransi Kredit (Credit Insurance)
Asuransi kredit (credit insurance) pada mulanya lebih dikenal dalam lingkungan asuransi jiwa dalam bentuk perlindungan kepada kreditur terhadap risiko macetnya pelunasan sisa pinjaman akibat meninggalnya debitur. Asuransi ini dikenal pula dengan istilah credit life insurance (asuransi jiwa kredit) dan berdasarkan UU No. 2 tahun 1992, jenis bisnis asuransi yang terkait dengan hidup meninggalnya seseorang harus ditangani oleh perusahaan asuransi jiwa dan bukan oleh asuransi kerugian (general insurer).
Penjaminan Kredit (Credit Guarantee)
Istilah penjamina (guarantee) harus dibedakan dengan asuransia (insurance) karena karakteristik bisnis diantara keduanya berbeda. Pada asuransi hanya ada 2 (dua) pihak yang terlibat yaitu Penanggung dan Tertanggung, sedangkan dalam penjaminan terdapat 3 (tiga) pihak yaitu Obligee, Principal, dan Bank atau Surety Company.
Perbedaan yang lain antara asuransia dan penjamin adalah bahwa dalam asuransi, risiko yang dihadapi adalah berupa accidental risk dan lebih bersifat pada risiko-risiko natural seperti kebakaran, banjir, gempa bumi, dan lain-lain, sedangkan dalam penjaminan, risiko yang dihadapi lebih banyak bersifat moral risk misalnya ketidakmampuan membayar cicilan pinjaman dari debitur kepada kreditur (kredit macet). Dengan demikian, tujuan utama dari asuransi adalah memberikan ganti rugi kepada Tertanggung apabila terjadi musibah dari luar, sedangkan tujuan dari penjaminan adalah untuk memenuhi kebutuhan bonafiditas penerima pinjaman.
Penjaminan kredit sebagai salah satu produk financial guarantee, dengan demikian adalah jenis jaminan yang dikeluarkan oleh lembaga penjamin, baik bank atau asuransi, untuk kepentingan obligee apabila principal melakukan wan prestasi. Biasanya jika memakai jasa bank, pihak principal harus menyediakan collateral atau jaminan, baik berupa barang bergerak atau tidak bergerak. Sementara jika ingin menggunakan jasa asuransi, pihak principal biasanya tidak perlu menyediakan collateral namun cukup menandatangani perjanjian ganti rugi kepada surety (general agreement of indemnity to surety). Bentuk inilah yang lebih dikenal sebagai suretyship. Jadi antara bank guarantee dan surety bond hampir sama. Keduanya bertujuan untuk memberikan jaminan terhadap pekerjaan principal kepada obligee. Biasanya dalam bank guarantee, pencairan jaminan dapat dilakukan atas permintaan obligee tanpa harus menunggu pembuktian kegagalan pada pihak principal. Sementara dalam surety bond, klaim hanya dapat dicairkan apabila terbukti bahwa principal telah melakukan kegagalan atau wan prestasi.
Asuransi Penjaminan Kredit (Credit Guarantee Insurance)
Asuransi penjaminan kredit pada dasarnya adalah bentuk gabungan dari asuransi kredit dan penjaminan kredit dimana jenis asuransi ini mengcover ketidak mampuan debitur dalam melunasi sisa pinjaman kepada kreditur sebagai akibat dari risiko-risiko : (1) meninggal dunia (2) wanprestasi. Mekanisme asuransi berjalan pada saat terjadi meninggalnya debitur, sedangkan penjaminan akan berperan pada saat terjadi klaim non meninggal dunia.
Kesimpulan
Dengan melihat kenyataan bahwa terdapat perbedaan esensial antara asuransi kredit dan asuransi penjaminan kredit maka seyogyanya istilah asuransi kredit dalam PMK No. 124/PMK.010/2008 diubah terlebih dahulu menjadi asuransi penjaminan kredit apabila ketentuan tersebut memang hendak ditujukan pada entitas bisnis asuransi umum/kerugian. Hal ini sesuai dengan kalimat pada Pasal 1 PMK No. 124/PMK.010/2008 yang menyatakan bahwa “asuransi kredit adalah lini usaha asuransi umum yang memberikan JAMINAN pemenuhan kewajiban financial penerima kredit apabila penerima kredit tidak mampu memenuhi kewajibannya sesuai dengan perjanjian kredit.

Read more...

About This Blog

Isi Buku Tamu Ya......


ShoutMix chat widget

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP